Elon vs Mark, Siapa Bakal Menang?

Oleh : Saiful Anwar 

Dunia teknologi sedang panas. Mark Zuckerberg, sang bos Meta, baru saja meluncurkan sosial media baru bernama Threads. Platform tersebut diciptakan untuk menyaingi Twitter yang kini dimiliki Elon Musk. Mas Mark mencoba mengambil kesempatan dalam kesempitan. Pasalnya dalam beberapa waktu belakangan Twitter jadi bulan-bulanan netizen. Hal tersebut terjadi karena Mas Elon mengubah kebijakan pengguna Twitter.

Memang, semenjak diakusisi Bos Tesla ini Twitter mengalami beberapa perubahan. Salah satu yang sudah diterapkan adalah regulasi akun centang biru di mana sekarang penggunaan akun tersebut dikenai biaya. Saya tidak tahu berapa nilainya karena seumur hidup belum pernah punya akun medsos bercentang biru. Nah, yang terbaru Mas Elon berencana membatasi postingan yang diakses pengguna Twitter menjadi 6000 postingan per hari untuk akun bercentang biru, 600 postingan per hari untuk akun tak bercentang biru, dan 100 postingan per hari untuk akun baru. Jika seorang pengguna ingin lebih dari itu maka harus membayar. Alamak!

Keputusan Mas Elon yang makin ke sini makin ke sana itulah yang dimanfaatkan Mark Zuckerbug. Mas Mark seperti sedang memancing di air kumuh. Upayanya sudah dimulai sejak 2022 lalu. Dalam sebuah twit disebutkan bahwa Facebook akan merancang sebuah platform pesaing Twitter. Dan benar saja, tertanggal 6 Juli kemarin Meta meluncurkan Threads.

Kekhawatiran Mas Elon terhadap ekspansi Meta sudah digemborkan sejak lama. Dalam sebuah twit bos SpaceX itu menulis “Saya yakni dunia akan secara eksklusif berada di bawah kendali Zuck. Tak ada pilihan lain. Setidaknya, ini akan menimbulkan kekacauan.”

Pertarungan Elon Musk vs Mark Zuckerbuerg menjadi perbincangan dunia. Ya iya lah! Keduanya adalah orang kaya dan berpengaruh. Elon Musk memiliki SpaceX, Tesla, dan kini Twitter. Sedangkan Mark Zuckerburg memiliki Meta Group yang di dalamnya ada Facebook, Instagram, Whatsapp, Massenger, dan Threads. Persaingan keduanya ibarat pertarungan Zeus vs Titan, Naruto vs  Sasuke, atau Thor vs Loki. Seru, panas, dan banyak orang menunggu ke mana akan bermuara.

“Kurang siji neh, kaya Cebong vs Kampret,” ucap Paijo, sahabat batin saya, sambil ngekek.

Sebagai orang biasa saya hanya bisa menonton. Lha ya, mau ikutan jelas tidak bisa. Walaupun saya pengguna produk 2 orang di atas, pasti mereka tidak kenal saya. Pasti. Jangankan Elon Musk atau Mark Zuckerburg, wong tetangga saya saja kadang tidak mengenali saya kok.

“Terus sampeyan ndukung Mark atau Elon, Pul?” tanya Paijo yang tiba-tiba muncul lagi.

“Saya tidak  mendukung siapa-siapa, Jo. Persaingan keduanya bukan urusan saya dan tak berpengaruh signifikan terhadap hidup saya. Eh, tapi ngga tau ding.”

Kegeraman Mas Elon pada Mas Mark nampaknya kian tak terbendung. Terbaru, Twitter melayangkan gugatan kepada Meta Group. Dalam gugatannya Twitter mendesak Meta untuk menghentikan Threads yang dinilai “menyontek” Twitter.

“Itu mamanya iri, Pul”, tiba-tiba Paijo menyergah. Membuyarkan konsentrasi saya selama beberapa saat. 

Yah, kita hidup di era maya, bukan? Hampir setiap hari kita bermain media sosial. Kita  berkelana secara maya, menyerap informasi darinya, dan terlelap dalam buaiannya. Saya pun demikian, tidak munafik. Saya memiliki akun Facebook, Instagram, Whatsapp, dan Twitter.  Jadi, perseteruan Elon Musk dan Mark Zuckerburg tentu akan mempengaruhi hidup saya.

Pemenang pertarungan itu akan membawa saya dan kita semua ke era baru, mungkin. Atau jika tak melahirkan pemenang, perseteruan itu akan mengubah dunia maya kita. Inovasi dan regulasi baru akan mengubah pola kita bersosial media. Saya mengalami perubahan itu. Facebook yang pertama kali saya kenal bukanlah Facebook yang sekarang. Dulu Facebook adalah media untuk bercakap dengan kawan jauh, kemudian bertranformasi menjadi platform game (saya dulu gamer Ninja Saga), dan kini Facebook saya gunakan untuk mencari barang bekas. Hal serupa juga terjadi dan akan terjadi pada platform lain. Twitter yang saya gunakan hari ini mungkin akan berbeda dengan Twitter 10-20 tahun ke depan. Who knows?

“Mending kaya aku wae, Pul. Ora ndue medsos ora pateken. Meh Elon Musk karo Mark Zuckerburg gelut ping satus ya aku ora peduli.” Paijo menyergah lagi, kini dengan nada sinis.

                                                                                                            Semarang, 7 Juli 2023

sumber gambar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *