BATANG, INFOBATANG.COM – Mbah Tunari tinggal sendiri di sebuah gubuk kecil di Denasri. Meski berusia senja, ia masih tetap berkarya. Setiap hari ia membuat biting (tusukan) dari bambu. Dari membuat biting tersebut ia memperoleh penghasilan yang ia gunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Para tetangga yang membutuhkan biting, biasanya akan langsung menemui Mbah Tunari di gubuknya. Oleh Mbah Tunari, per 1 Kg biting dijual seharga duapuluh ribu rupiah. Di tengah maraknya penggunaan staples dan karet gelang, biting memang masih menjadi pilihan utama bagi para penjual makanan yang menggunakan daun pisang sebagai bungkus.
Saat ditemui di gubuknya pada Rabu (15/11/23) sesekali Mbah Tunari menerima kunjungan dari para tetangga yang hendak membeli biting. Beberapa diantara mereka merupakan langganan. Mereka kerap datang untuk menambah stok biting.
Membuat biting merupakan sebuah keterampilan yang bisa dibilang lumayan sulit. Khususnya bagi lansia seperti Mbah Tunari. Berkurangnya daya tangkap indera seperti penglihatan membuat keterampilan ini menjadi tidak mudah.
“Biting ini sekarang saya jual perkilo duapuluh ribu Nak, kalau butuh ke sini aja”, ujar Mbah Tunari saat ditanya terkait biting buatannya.
Komunitas Muda Berbahaya melalui Peduli Project berkesempatan memberikan bantuan kepada Mbah Tunari untuk sekedar meringankan beban hidup dan mencukupi kebutuhan. (FU)