INFOBATANG.COM, BATANG – Pada malam jumat kliwon, sejumlah warga menggelar doa bersama dan selamatan di Jembatan Mbronto Desa Wonomerto, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang, Jawa Tengah pada Kamis (5/10/23) malam.
Doa bersama ini sebagai respons atas dua kecelakaan maut dalam seminggu terakhir. Kedua kecelakaan itu menelan korban jiwa, dengan dua orang meninggal dunia dan dua lainnya mengalami luka-luka.
“Tepat pada Malam Jumat kliwon, setelah kecelakaan yang menyebabkan ibu dan anak meninggal dunia, malam ini warga menggelar selamatan dan doa bersama,” ujar Sonny.
Kecelakaan pertama terjadi pada Kamis (28/9/2023) siang di Desa Wonomerto, Kecamatan Bandar. Dwi Apriliani (20 tahun) dan Sumiati (47 tahun), keduanya berasal dari Desa Tambahrejo, menjadi korban dalam kecelakaan tragis tersebut. Kondisi jalan yang terkena dampak dari rem blong diduga menjadi penyebab utama kecelakaan itu.
Pada kecelakaan kedua, dua mahasiswi dari Universitas Unikal menjadi korban di Tanjakan Mbronto, Bandar Batang, pada hari Minggu (1/10/2023). Momen mengerikan kejadian tersebut berhasil direkam oleh akun instagram @sonnyjohnbmc yang secara tak terduga berada di tempat kejadian.
Dalam rekaman video yang viral di media sosial, terlihat dua mahasiswi kehilangan kendali dan menabrak pengaman bambu yang dibuat oleh warga setempat secara swadaya. Diduga, kecelakaan ini terjadi akibat masalah pada sistem pengereman kendaraan yang digunakan oleh korban.
Kasatlantas Polres Batang, AKP Agus Pardiyono Marinus, membenarkan terkait kecelakaan tersebut.
“Iya benar, dan anggota kami masih di TKP,” ujarnya.
Peristiwa tragis ini membangkitkan kekhawatiran serius di masyarakat setempat. Warga bersatu untuk menggelar doa bersama dan selamatan, berharap agar tidak ada lagi korban jiwa akibat kecelakaan di Jembatan Mbronto, Desa Wonomerto.
“Kecelakaan yang terjadi di Jembatan Mbronto, Desa Wonomerto, memang sangat menyedihkan. Kita perlu merenung bersama untuk mencari solusi agar kecelakaan serupa tidak terulang di masa depan. Keamanan jalan dan kendaraan harus menjadi prioritas bersama,” ujar seorang warga.
Masyarakat bersama aparat keamanan berharap adanya langkah konkret untuk meningkatkan keamanan di daerah tersebut, termasuk evaluasi rutin terhadap kondisi jalan, perbaikan infrastruktur, dan sosialisasi kepada pengguna jalan mengenai pentingnya keselamatan berkendara.
Salah satu tindakan preventif yang sudah diambil warga adalah mengganti pagar pembatas yang terbuat dari bambu dengan ban bekas. Masyarakat berharap tindakan preventif semacam ini segera diimplementasikan untuk menjaga keselamatan bersama. Doa bersama dan selamatan menjadi bentuk kebersamaan dan kepedulian warga terhadap keselamatan bersama di lingkungan mereka.
Acara tersebut dihadiri oleh aparat keamanan dari Polsek dan Koramil Bandar, serta dihadiri juga oleh Kepala Desa Tombo Tajab dan Kepala Desa Tambahrejo G Ismail. Tujuan utamanya adalah memohon perlindungan dari Allah SWT agar lokasi yang rawan kecelakaan tersebut aman dilalui oleh warga.