Runtuhnya Sebuah Keangkuhan : Novel Cerita Silat Berlatar Alas Roban


BATANG, INFOBATANG.COM – Sugito Hadisastro, nama yang boleh jadi tidak asing terutama bagi anda yang berkecimpung di dunia pendidikan menengah kejuruan di Kabupaten Batang. Pria kelahiran Sambong, Batang ini memang cukup lama mengabdikan hidupnya sebagai guru sekolah.

Sebagai guru, ia pernah beberapa kali ditugaskan ke luar negeri seperti Australia, New Zealand, Thailand, Malaysia bahkan Tiongkok untuk memperkenalkan dan mengajar Bahasa Indonesia. Sugito Hadisastro memang dikenal sebagai guru yang berprestasi. Ia bertugas di SMEA (kini SMK N 1) Batang sejak 1988. Pada tahun 2005 ia diangkat menjadi kepala sekolah di sekolah yang sama hingga pensiun pada 2016.

Baru-baru ini, pria berusia 67 tahun ini menerbitkan sebuah novel saga bergenre cerita silat. Novel fiksi berlatar alas roban ini berjudul, “Runtuhnya Sebuah Keangkuhan (RSK)”.

“Buku ini sebelumnya pernah diterbitkan oleh Penerbit dari Yogyakarta, kini saya terbitkan ulang secara mandiri dengan dibantu Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Batang”, ujarnya saat ditemui Infobatang.com (22/08/23)

Sugito Hadisastro saat diwawancarai Infobatang.com



Sugito Hadisastro memang lama aktif di Persyarikatan Muhammadiyah. Bahkan hingga kini ia masih aktif sebagai Ketua Majelis Dikdasmen PDM Kabupaten Batang. Sebagaimana dijelaskan Sugito, novel RSK merupakan cerita saga berseri. Yang baru saja diterbitkan ini merupakan buku pertama.

“Hingga saat ini saya sudah menyelesaikan 4 jilid dan diterbitkan satu jilid, sekarang saya sedang mengerjakan jilid kelima”, ujar pria alumni Pendidikan Sastra Inggris IKIP Semarang (Unnes) ini.

Sebagaimana diceritakan oleh Sugito, Novel RSK mengambil latar daerah sekitar alas roban pada era kepemimpinan raja Mataram Amangkurat I. Sebagaimana diketahui, Amangkurat I merupakan anak Sultan Agung yang memiliki Ibu orang Batang, yaitu Kanjeng Ratu Wetan atau Ratu Ayu Batang, atau Ayu Prahila. Keterkaitan sejarah antara Mataram dan Batang memang erat.

“Buku pertama ini mengisahkan seorang tokoh fiktif bernama Ki Seblu dan anaknya Jaka Pamegat”, ungkap Sugito. “Ki Seblu merupakan bekas komandan pasukan Mataram saat Sultan Agung melakukan penyerbuan ke Batavia”, imbuhnya.

Membaca RSK mau tidak mau membawa kita pada nostalgia genre cerita silat yang sempat populer di era 80-an. Anda yang berminat memiliki buku ini bisa menghubungi nomor kontak +62 857-2738-4326 (Reza).

Pewarta : Fiza Umami

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *