[Sahur Bersama Bu Shinta di Ketanggan, Gringsing: Momen Silaturahmi, Refleksi, dan Munajat Ramadan]
BATANG – Suasana penuh kehangatan terasa di Masjid Darul Falah, Dukuh Sidosari, Desa Ketanggan, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, saat Dr. (HC) Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid hadir dalam kegiatan Sahur Bersama, Kamis (6/3) dini hari. Acara ini menjadi momen kebersamaan masyarakat dalam menyambut bulan Ramadan dengan nilai-nilai keimanan dan kepedulian sosial.
Dalam ceramahnya, istri Presiden ke-4 RI, KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), menekankan pentingnya memperkuat keimanan dan ketakwaan sebagai kunci kebahagiaan sejati.
“Pangkat dan jabatan belum tentu membuatmu bahagia, namun iman dan takwa akan mengantarmu menuju surga,” ujar Bu Shinta di hadapan para jamaah.
Selain menjadi ajang refleksi spiritual, acara ini juga mempererat silaturahmi antarwarga. Dialog interaktif antara Bu Shinta dan masyarakat berlangsung penuh keakraban, membahas berbagai persoalan sosial serta pentingnya menjaga nilai-nilai kebersamaan di tengah perbedaan.
Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 02.00 hingga 05.00 WIB ini dihadiri oleh berbagai tokoh agama, pejabat daerah, serta masyarakat sekitar. Jajaran Forkopimda Kabupaten Batang, Forkopimcam Gringsing, Ketua PCNU Batang Abdul Munir Malik, dan perwakilan komunitas Gusdurian turut hadir dalam acara tersebut.
Ketika waktu sahur tiba, seluruh peserta bersama-sama menikmati hidangan yang telah disiapkan panitia. Warga dari Desa Ketanggan, Kedawung, serta daerah sekitar seperti Celong dan Plabuan ikut serta dalam momen kebersamaan ini.
Nyai Hj. Shinta mengajak para hadirin untuk bersama-sama mengetuk pintu langit karena waktu sahur merupakan waktu yang tepat untuk bermunajat. Acara tersebut juga sekaligus menjadi momen kebangsaan dan persatuan karena dihadiri tokoh lintas agama. Bahkan Nyai Hj. Shinta mengajak para hadirin untuk menyanyikan lagu “Satu Nusa Satu Bangsa.”
Acara ini diharapkan tidak hanya memperkuat ikatan sosial, tetapi juga menjadi inspirasi untuk terus menghidupkan nilai-nilai keislaman yang inklusif dan penuh kasih sayang, terutama di bulan Ramadan yang penuh berkah.