Setiap orang tua perlu memahami bahwa anak merupakan amanah dari Allah SWT. Selain hadirnya sebagai pelengkap kebahagiaan, orang tua harus mengetahui bahwa memberikan pendidikan yang baik, anjuran beribadah, mencontohkan akhlakul karimah dan mengamalkannya dalam kehidupan bermasyarakat merupakan proses penting dalam kehidupan mereka dalam rangka menuju keshalihan yang sejati. Hingga goal jangka panjangnya adalah anak-anak bisa selamat baik di dunia maupun di akhirat.
Perkembangan zaman yang semakin pesat menjadikan tantangan tersendiri bagi orang tua dalam proses mendidik dan mengasuh. Maka, mendekatkan dan menanamkan cinta Al Qur’an pada diri anak-anak merupakan solusi tepat untuk membentengi diri mereka agar senantiasa mengingat Allah dan tidak mudah terjerumus pada kesesatan. Tentu, orang tua ingin kan, bila anak-anak kelak menjadi ahlul qur’an?
Berikut tips yang bisa orang tua lakukan agar anak-anak mencintai Al Qur’an:
- Orang tua memahami keutamaan berinteraksi dengan Al Qur’an, lalu meyakininya sehingga memacu diri membuat anak mencintai Al Qur’an.
Jenis interaksi dengan Al Qur’an adalah membaca, menghafal, memahami isinya, dan mengamalkan dalam kehidupan. Keutamaan berinteraksi dengan Al Qur’an diantaranya adalah:
- Menjadi umat terbaik
- Al Qur’an kelak akan menjadi syafaat bagi pembacanya
- Orang-orang yang membaca Al Qur’an dan mahir akan bersama para malaikat yang mulia
- Menjadi keluarga Allah
- Dilipatgandakan pahala membacanya
- Dikabulkan permintaannya
- Orang tua akan mendapatkan mahkota kemuliaan di surga
Pahamilah ini semua dan lekatkan dalam hati. Jadikan motivasi agar anda sebagai orang tua terpacu untuk menjadikan putra-putri anda senantiasa mencintai Al Qur’an, yang ternyata keutamaannya mencakup di dunia dan akhirat. Masya Allah!
- Saat dalam kandungan, janin (calon bayi) sering distimulus dengan lantunan ayat-ayat Al Qur’an beserta sounding positif dan menyambut kelahiran bayi dengan nuansa yang qur’ani.
Saat mengandung, sering-seringlah seorang ibu atau calon ibu membaca Al Qur’an dengan mengelus lembut perut. Seringlah mengajak bayi berkomunikasi dengan menyatakan keinginan dan rencana yang baik. Misalnya dengan mengatakan “Anakku, anak yang sehat. Ayah dan ibu sangat mencintaimu, Nak. Ibu berdoa kepada Allah agar kelak engkau menjadi ahlul qur’an. Nanti kita sama-sama masuk surga, ya, Nak.”
- Mengajarkan anak membaca atau menghafal Al Qur’an dengan cara yang menyenangkan
Penting untuk melakukan proses ini agar anak-anak bisa membaca dan menghafal Al Qur’an secara mandiri. Cara yang menyenangkan akan membuat hatinya semakin menikmati proses belajar. Orang tua bisa mengajarkannya sendiri, atau memasukkan anak ke sekolah-sekolah yang memiliki kurikulum Al Qur’an, Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ), Rumah Tahfidh, Rumah Qur’an, dan lembaga pembelajaran Al Qur’an lainnya.
- Menyampaikan kepada anak tentang keutamaan bersahabat dengan Al Qur’an.
Proses ini dilakukan agar anak mengetahui mengapa mereka belajar Al Qur’an. Sama seperti orang tua yang terpacu untuk mengajarkan kepada anak-anak dan menciptakan keluarga yang mencintai Al Qur’an, harapannya anak-anak semakin mudah dikondisikan karena mereka memahami alasan sebenarnya. Bukan asal disuruh atau diperintah.
- Meluangkan waktu untuk membaca atau menghafal bersama dalam forum keluarga
Hidupkan suasana berkeluarga dengan nuansa Al Qur’an. Minimal bakda maghrib atau bakda subuh, berkumpullah seluruh anggota keluarga untuk membaca Al Qur’an bersama-sama. Anak bisa juga melakukan muraja’ah (pengulangan hafalan) dan menyetorkan kepada ayah atau ibunya. Selain itu, bisa juga forum ini digunakan untuk berbincang atau sharing antar anggota keluarga.
- Menghadirkan lingkungan pecinta Al Qur’an dengan memberikan keteladanan akhlak yang baik
Baik orang tua maupun anak, harus menjaga lisan dari perkataan yang tidak baik seperti berbohong, memaki, dan berbicara kasar. Ini harus dijauhi. Orang tua juga harus senantiasa bersabar agar anak juga meniru apa yang dicontohkan orang tuanya. Adab dan sopan santun harus ditegakkan sehingga selaras dengan apa yang dipelajari (Al Qur’an) dengan kehidupan nyata.
- Mengenalkan tokoh-tokoh penghafal Al Qur’an
Ajaklah anak-anak mengenal hafidh/hafidhoh di sekitar tempat tinggal, belilah buku tentang kisah penghafal Al Qur’an, atau ajaklah anak untuk menonton film edukatif seputar menghafal Al Qur’an. Hal ini dilakukan untuk menambah motivasi bagi mereka (penguatan.)
- Mengikutsertakan anak pada majelis Al Qur’an di luar rumah
Kegiatan ini akan menambah motivasi juga pengalaman yang berharga. Dengan berkumpul bersama sesama anak yang belajar Al Qur’an, ia akan semakin optimis dan percaya diri. Ia tidak akan merasa sendiri. Sehingga saat semangat belajar menurun, ia akan mudah bangkit.
Kuatkan tekad dan sandarkan semuanya pada Allah. Semoga Allah meridhai ikhtiar kita dalam mendekatkan anak-anak pada Al Qur’an. Semangat berjuang, orang tua hebat!
Penulis:
Isnaeni DK
(Penulis buku “Ayah Bundaku Madrasah Pertamaku”, pendiri Rumah Tahfidh An Nahl)