8 Dalang Cilik Tampil Memukau , Anggota DPR RI: Wayang Harus Terus Lestari, Jangan Sampai Punah

“Sangat jarang anak muda yang berminat jadi dalang. Saya awalnya juga tidak mengerti wayang, berkat mereka saya jadi suka. Jadi wayang ini harus kita perjuangkan. Jangan sampai punah”

  • Anggota DPR RI Rizal Bawazier

PEKALONGAN, INFOBATANG – Penampilan delapan dalang cilik dalam perayaan Hari Wayang Nasional 2024 di Desa Watugajah, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, berhasil membuat Anggota DPR RI Rizal Bawazier terpukau. Acara yang digelar di Sanggar Karawitan dan Pedalangan Bayu Laras ini menghadirkan talenta muda dalam dunia pewayangan.

Rizal Bawazier, yang kini menjadi salah satu Dewan Pakar di Partai Keadilan Sejahtera (PKS), mengakui awalnya tidak begitu mengenal wayang. Namun, berkat aksi para dalang cilik, dirinya mengaku mulai tertarik dengan kesenian tradisional ini. “Saya awalnya nggak ngerti banyak tentang wayang, tapi sekarang jadi suka. Kita harus punya komitmen untuk mengembangkan budaya kita ini,” ujarnya pada Sabtu malam, 9 November 2024.

Anggota Rizal Bawazier bersama para dalang cilik pada peringatan Hari Wayang Nasional di Sanggar Bayu Laras, Watugajah, Kesesi, Kab. Pekalongan (9/11) (Dok. Infobatang)

“Sangat jarang anak muda yang berminat jadi dalang. Saya awalnya juga tidak mengerti wayang, berkat mereka saya jadi suka. Jadi wayang ini harus kita perjuangkan. Jangan sampai punah,” tandas Rizal. Ia melanjutkan, ke depan perlu dilakukan kolaborasi dengan dana dari pusat untuk pengembangan kesenian wayang di daerah.

“Saya juga sampaikan kepada media, ini lho kita punya dalang cilik, masyarakat harus tahu,” imbuh Rizal.

Sebagai wakil rakyat dari Dapil X Jawa Tengah, yang meliputi Kabupaten Batang, Kota/Kabupaten Pekalongan, dan Kabupaten Pemalang, Rizal mengapresiasi kerja keras Sanggar Bayu Laras yang dibimbing oleh Ki Bayu Sabda Sasongko Aji.

Penampilan para dalang cilik di Sanggar Bayu Laras Kesesi (YouTube Infobatang TV)

Menurutnya, upaya sanggar ini membina para dalang cilik merupakan langkah nyata dalam pelestarian budaya. “Jarang sekali anak-anak bisa menjadi dalang, dan di sini mereka sudah dididik sejak kecil. Ini sesuatu yang luar biasa,” tambahnya.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Kholid, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan. Ia menilai wayang bukan sekadar tontonan, melainkan juga sarana penyampaian nilai-nilai luhur. “Melalui wayang, kita bisa menyampaikan pesan moral. Semoga generasi muda bisa menjadi penerus tradisi pewayangan ini,” jelasnya.

Acara ini menampilkan lakon “Gatutkaca Nagih Janji” dan “Adegan Perang Gagal” yang dibawakan oleh dalang-dalang muda. Mohamad Khoirul Atwitana, Muhammad Fakhri Nurdiyansyah, dan Ubaidillah Arsyavi memerankan lakon “Gatutkaca Nagih Janji”, sementara Nur Kholis Akhtarul Aziz, Syibil Rasyiqul Hidayat, Agiel Maeza Pedana, Dafin Arsenno Rahmawan, dan Hanindya Radithya Waradana tampil dalam “Adegan Perang Gagal”.

Tidak ketinggalan, dalang senior Ki Yuda Seta juga turut tampil dengan lakon “Liput Ngaji,” yang semakin menyemarakkan acara ini.

Dengan adanya apresiasi dan dukungan dari tokoh publik seperti Rizal Bawazier serta antusiasme para dalang muda, semoga kesenian wayang terus hidup dan diminati oleh generasi selanjutnya. (Fiza)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *