INFOBATANG.COM, BATANG – Dalam rangka menyambut Hari Santri yang akan jatuh pada tanggal 22 Oktober, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang, menggelar Kirab Santri pada hari Ahad, (20/10/2024).
Kegiatan ini diikuti oleh ratusan peserta dari 120 kontingen yang terdiri dari pondok pesantren Se-kecamatan Bawang, Lembaga Ma’arif NU Se-kecamatan Bawang, Madin dan TPQ Se-kecamatan Bawang, dan Badan Otonom NU Se-kecamatan Bawang.
Ketua Tanfidziah MWC NU Bawang, KH. Abdul Haris Hamdan menyampaikan apresiasi atas partisipasi aktif para santri dan warga nahdliyin. Ia berharap kegiatan ini mampu menjadi pengingat perjuangan para ulama dan santri dalam merebut kemerdekaan Indonesia, serta memperkuat semangat resolusi jihad di kalangan generasi muda.

“Kirab ini bukan hanya sekedar pawai, tapi juga upaya untuk melestarikan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan. Pondok pesantren menjadi tempat di mana nilai-nilai Islam dan nasionalisme bersatu dalam harmoni. Perayaan ini menjadi sarana untuk menegaskan bahwa pesantren tidak hanya mendidik dalam aspek agama, tetapi juga membentuk karakter kebangsaan dan cinta tanah air di kalangan santri,” tuturnya.
Kirab ini diadakan 2 tahun sekali untuk memperingati hari santri. “Kirab hari santri di Kecamatan Bawang itu kirabnya 2 tahun sekali, nanti selang-seling antara banom dan santri. Dan tidak menutup kemungkinan hari santri itu dirayakan oleh semua ormas, tetapi bagi yang merasa memiliki itulah yang akan merayakannya,” tambahnya.
Asep Awaludin selaku ketua panitia peringatan hari santri mengatakan, tujuan adanya kirab santri yaitu sebagai pembuka ruang kreativitas dan inovasi santri. “Hari santri merupakan hari rayanya kaum santri, dan perayaan hari santri sering kali menjadi ajang bagi santri untuk mengekspresikan kreativitas mereka melalui berbagai kegiatan, seperti kirab santri ini. Sudah tidak diragukan lagi bahwa kreativitas akan selalu tumbuh di dalam diri santri. Tetapi dengan kirab santri dapat memberi kesempatan yang lebih luas terutama di dalam lingkup kecamatan untuk menampilkan kreativitas yang selaras dengan nilai-nilai agama dan budaya,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan, kirab santri juga diikuti oleh santri dari madrasah dan TPQ (Taman Pendidikan Al-Qur’an) dan Lembaga Ma’arif NU Se-kecamatan Bawang, di mana baik santri TPQ, Madin, maupun pesantren memiliki kesamaan tujuan pendidikan yaitu mempelajari dan mengamalkan ajaran agama Islam.
Diketahui, kirab santri ini menempuh jarak sekitar 2 kilometer, dimulai dari Lapangan Desa Pangempon Kecamatan Bawang, dan berakhir di halaman Alun-Alun Bawang.