Lagu “Wisuda”: Hasil Kolaborasi Keren Seniman Pekalongan Raya Baru Saja Dirilis

BATANG, INFOBATANG.COM  – Perkembangan teknologi digital memudahkan para seniman di era sekarang untuk mendistribusikan hasil karyanya.  Tidak seperti era terdahulu dimana untuk bisa menjangkau audiens penyanyi atau musisi perlu bergabung dengan label mayor, kini mereka bisa berkarya secara mandiri (indie). 

Untuk bisa terkenal, seniman kini tak harus pergi ke Jakarta terlebih dahulu. Dengan tetap berdomisili dan daerah asal masing-masing, musisi kini bisa dengan mudah memperkenalkan karya mereka, baik di tingkat nasional, atau bahkan internasional. 

Nafi beserta kru dan talent video klip “Wisuda” (Dok. Astama Cinema)

Dahulu, area Pekalongan raya, seperti Kota/Kab. Pekalongan dan Kab. Batang bisa dibilang tidak terlalu tersorot sebagai daerah penghasil seniman atau artis. Hal ini boleh jadi karena beberapa alasan sebagaimana diungkapkan diatas. Namun kini, hal berbeda terjadi. Beberapa pelaku seni dari area Pekalongan raya mulai terlihat bersinar. 

Diantara para seniman tersebut adalah Nafi dan Emha Jayabrata. Keduanya baru saja berkolaborasi dalam peluncuran lagu  single yang digubah oleh Nafi berjudul “Wisuda”. 

Nafi merupakan penyanyi dan pencipta lagu asli Kota Pekalongan yang telah menghasilkan beberapa karya lagu. Ia mulai membuat lagu dan menjalani proses perekaman secara profesional sejak 2020. “Lagu yang saat itu saya rilis berjudul ‘Jodoh di Ujung Skripsi’”, ujar Nafi saat diwawancara via Whatsapp. Lagu berjudul “Wisuda” tersebut  ditulis dan dinyanyikan oleh Nafi. 

Emha Jayabrata dan Kru Astama Cinema (Dok. Astama Cinema)

Pria berusia 28 tahun ini pernah menempuh pendidikan kuliah musik di salah satu universitas swasta di Kota Bandung. Ia kini tinggal di Kota Pekalongan dan berkarya dari kota kelahirannya tersebut. Sementara itu, Emha Jayabrata adalah sosok seniman lain yang berperan sebagai sutradara dalam penggarapan video klip lagu tersebut. 

Emha, begitu ayah satu ini biasa disapa, selama ini dikenal sebagai dosen dan seniman multitalenta. Selain menjadi sutradara, ia juga seorang produser musik dan penulis lagu. Ia telah mengerjakan beberapa proyek kolaborasi dengan beberapa konten kreator terkenal. Salah satunya adalah Youtuber otomotif asal Semarang, Mas Wahid. 

Pria yang masih aktif mengajar di Fakultas Bahasa dan Sastra Unikal ini mengaku awalnya membuat video klip atau membuat film hanyalah sebuah hobi. 

“Awalnya hanya sebuah hobi dan pemecah kepenatan, ternyata makin kesini makin banyak permintaan baik dari para pekerja seni lain atau instansi untuk dibuatkan karya klip video”, ujar pria asli Ujungnegoro, Batang ini. “Suatu ketika, Mas Nafi mengirim DM, ia menanyakan tentang proses dan biaya produksi video klip, singkat cerita beliau mengirim file lagunya, saya langsung suka dan spontan menyampaikan alur skenarionya, beliau pun puas”, terang Emha. 

Mengutip apa yang disampaikan Nafi kepada Emha, menurut Nafi, Emha bisa menerjemahkan karya audio kedalam format visual secara apik. Mereka berdua pun akhirnya berkolaborasi.

Lagu “Wisuda” ditulis oleh Nafi untuk mengenang masa-masa saat ia masih kuliah. “Proses penggarapan lagu ya sama seperti  proses penggarapan lagu pada umumnya, memang agak sedikit ribet karena saya harus sedikit flashback”, terang Nafi. “Namun proses kreatifnya tidak lama, lirik dan notasi mengalir aja karena memang sudah ada di kepala”, imbuhnya. Nafi mengaku lagu yang ia tulis banyak terpengaruh oleh gaya kepenulisan dan musikalitas Tulus. 

Sebagai musisi independen, Nafi mengungkapkan bahwa dirinya bebas mengutarakan ekspresi melalui karya. “Sebagai seniman mandiri, kita bisa berekspresi secara leluasa apapun bentuk karyanya, namun ya itu, di sisi lain, untuk promosi kita juga sedikit repot karena juga harus melakukannya sendiri”, terang Nafi. “Pada intinya, tanpa dukungan label, semua serba sendiri”, imbuhnya. 

Lagu “Wisuda” merupakan single perdana dari album berjudul “Sebuah Perjalanan”. Terdapat total delapan lagu pada album tersebut. “Semuanya bagus, semuanya keren-keren”, ungkap Emha Jayabrata saat diminta mengomentari karya Nafi. “Nafi juga memiliki warna suara yang khas”, tambah Emha. 

Menurut Emha, wisuda bukanlah akhir dari sebuah buku, tetapi awal cerita baru. “Untuk membuka cerita baru itu ada halaman – halaman terdahulu, nama orang tua dan teman – teman di sekelilingmu telah banyak berjasa mengisi halaman itu”, ujar dosen yang kini tengah menempuh pendidikan S3 tersebut. “Boleh kita punya buku baru, tetapi buku lama jangan sampai berdebu”, imbuhnya. 

Anda yang penasaran dengan lagu “Wisuda” bisa langsung mendengarkannya di platform musik favorit anda seperti Spotify dan YouTube music. Lagu yang penggarapan aransemennya dibantu oleh Jangky Dausath dan Salman Al Farizi ini juga bisa dilihat video klipnya di saluran YouTube Nafi. (Fiza Umami)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *