PEKALONGAN, INFOBATANG.COM – Kegiatan jagongan budaya yang selama ini menjadi agenda rutin DPW Partai Keadilan Sejahtera Jawa Tengah, kali ini hadir di Pekalongan. Dalam acara yang digelar pada Rabu sore (30/8/23) tersebut, para fungsionaris PKS baik dari pusat maupun daerah berdiskusi dengan para pelaku seni dan budayawan di area Pekalongan Raya.
Dalam sambutannya, Afwan Riyadi Widiyanto, wakil ketua DPP PKS bidang seni budaya menjelaskan bahwa acara ini sama sekali tidak terkait secara langsung dalam upaya pemenangan PKS di pemilu 2024. “Menang atau kalah, acara jagongan budaya ini akan tetap rutin kami lakukan secara berkeliling di kota-kota di Jawa Tengah”, ujar pria yang juga seorang vokalis grup nasyid ini.

Sementara itu, Rois Rahma Fathoni, ketua DPD PKS Kota Pekalongan mengungkapkan terkait anggapan bahwa PKS anti seni dan budaya adalah sesuatu yang keliru.
“Di DPP ada bagian khusus yang membidangi perkembangan seni dan budaya, disamping itu, banyak pula kader-kader PKS yang merupakan seniman, saya sendiri adalah penggemar sastra dan kalau boleh jujur, saya juga penggemar musik, terutama Slank dan grup-grup pecahannya seperti BIP dan lain-lain”, ujar pria lulusan universitas Al Azhar Mesir ini.
Dalam acara ini, hadir beberapa pelaku seni, budayawan, serta para influencer media sosial yang berasal dari area Pekalongan Raya. Dalam kesempatan ini juga hadir seorang komedian terkenal eks anggota grup Cagur, yaitu Narji. Kehadiran sempat memicu kehebohan kaum emak-emak yang saat itu sedang makan di tempat pelaksanaan acara yaitu di R.M H. Masduki Pekalongan.
Narji yang memiliki nama lengkap Sunarji ini merupakan calon legislatif dapil X Jawa Tengah dari PKS. “Nama asli saya Sunarji, boleh jadi dulu Ibu saya tahu kalau saya akan beristri orang Jawa (Pekalongan-red) sehingga beliau memberi saya nama yang berbau-bau Jawa”, ujar Narji dengan logat Betawi yang agak kental. “Kalau boleh memaknai, Sunarji itu maksudnya ‘suka berkata benar dan terpuji'”, ujarnya seraya terkekeh.
Dalam kesempatan ini, Narji dan para fungsionaris PKS yang lain menerima ragam masukan serta keluh kesah dari para pelaku budaya dan seni. Beberapa hal yang menjadi pembahasan antara lain terkait sulitnya perijinan pertunjukan seni serta minimnya fasilitas ruang seni budaya di area Pekalongan Raya.
Dalam kesempatan ini pula, Narji mendorong agar masyarakat Pekalongan Raya selalu mendukung para pelaku seni tradisi dengan “menanggap” saat menggelar hajatan. “Ini adalah salah satu dukungan paling nyata bagi para seniman tradisi”, ujarnya menutup wawancara.
(FU)