Kawasan Dataran Tinggi Dieng merupakan suatu komplek gunungapi aktif tipe – A, dan secara administratif masuk ke dalam wilayah: Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Wonosobo, dan Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah. Secara morfologi memiliki beberapa kawah dan lapangan fumarola yang saat ini masih aktif diantaranya Kawah Timbang dan Kawah Sileri yang seringkali mengalami peningkatan aktivitas dan erupsi.
Aktivitas terakhir di Kawah Timbang terjadi pada tanggal 23 Mei 2011, dan mengalami peningkatan kembali pada 27 Maret 2013, mengeluarkan aliran gas CO2 dengan konsentrasi yang sangat berbahaya sejauh maksimum 2 km ke arah selatan, dengan tinggi asap maksimum mencapai 500 meter. Aktivitas terakhir di Kawah Sileri terjadi pada tanggal 29 April 2021 berupa erupsi freatik. Erupsi ini tidak didahului oleh peningkatan gempa-gempa vulkanik yang signifikan. Erupsi disebabkan oleh terjadinya akumulasi tekanan uap air di level yang dangkal di bawah permukaan. Material yang dilontarkan berupa lumpur dengan radius kurang dari 500 meter dari pusat erupsi.
Gunungapi Dieng dipantau secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) Dieng yang berada di Desa Karang Tengah RT 01/02 Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah.
Perkembangan terakhir aktivitas G. Dieng hingga tanggal 14 Januari 2023 adalah sebagai berikut :
1) terjadi peningkatan aktivitas vulkanik yang ditandai dengan meningkatnya kejadian Gempa Vulkanik Dalam dan Gempa Tektonik Lokal sejak 9 Januari 2023. Hal ini dapat mengindikasikan terjadinya “rekahan” di kedalaman sebagai akibat dari aktivitas vulkanik di Dieng.
2) Terjadi peningkatan konsentrasi gas CO2 di Kawah Timbang dengan rata-rata antara 0,09% – 0,11 % pada kurun waktu tanggal 1 Januari 2023 .s.d. 13 Januari 2023. suhu air dan suhu tanah di Kawah Sileri berturut turut antara 68,5-68,6oC dan 21,6-21,7oC, yang menunjukkan kondisi yang relatif stabil
3) Potensi bahaya yang bisa ditimbulkan akibat meningkatnya aktivitas vulkanik di Dieng saat ini adalah meningkatnya konsentrasi gas vulkanik terutama CO2 di Kawah Timbang, yang dapat diikuti oleh terjadinya aliran gas CO2; dan erupsi freatik di Kawah Sileri berupa semburan lumpur atau lontaran material. Erupsi freatik atau semburan lumpur bisa terjadi tanpa didahului oleh aadanya peningkatan aktivitas baik visual maupun kegempaan..
Berdasarkan hasil evaluasi secara menyeluruh maka tingkat aktivitas G. Dieng dinaikan dari Level I (Normal) menjadi Level II (Waspada) terhitung sejak tanggal 13 Januari 2023 pukul 23:00 WIB dengan rekomendasi yang disesuaikan dengan potensi ancaman bahaya terkini, sebagai berikut :
• Masyarakat dan wisatawan tidak mendekati Kawah Sileri pada jarak 1 km meter dari bibir kawah.
• Masyarakat tidak melakukan aktivitas di Kawah Timbang, dan agar waspada jika melakukan penggalian tanah di sekitar Kawah Timbang karena dapat berpotensi terpapar gas CO2 yang berbahaya bagi kehidupan.
• Masyarakat dan wisatawan agar tidak memasuki kawah-kawah di Komplek Dieng yang dapat berpotensi terjadi erupsi freatik berupa semburan lumpur atau lontaran material; dan dan di kawah-kawah dengan konsentrasi gas vulkanik yang tinggi dan berbahaya bagi kehidupan.
• Pemerintah Daerah, BPBD Provinsi dan Kabupaten agar senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Api Dieng di Desa Karang Tengah, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Telp. 085326951587 atau Pusat Vulkanologi dan MItigasi Bencana Geologi-Badan Geologi.
Tingkat aktivitas G. Dieng dapat dievaluasi kembali jika terdapat perubahan aktivitas secara visual dan instrumental yang signifikan.
Sumber Data :
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
Badan Geologi
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi